Pesona Rumah Adat Karampuang Kab. Sinjai


Sahabat Blogger kali ini saya memberikan sedikit cerita tentang pesona indah rumah adat karampuang yang ada di Kabupaten Sinjai. Mungkin anda sedikit penasaran dengan adat yang berlaku di rumah adat Karampuang. Saya sarankan sahabat-sahabat blogger mengujungi daerah kami. Disana sahabat akan merasakan keindahan alam alami dan mendapatkan cerita yang menajubkan. Postingan kali ini saya beri judul " Pesona Rumah Adat Karampung Kab. Sinjai "

Rumar Adat Karampuang
Kampung tradisional karampuang terletak di desa Tompobulu Kec. Bulupoddo, kurang lebih 30 km dari pusat kota Sinjai. Karampuang adalah nama dari sebuah dusun/kampung yang memiliki sejarah dan kebudayaan yang unik, yang keasliannya tetap dipelihara hingga saat sekarang ini. Lokasi dan tempat bermukim para pendukung budaya karampuang dianggap sebagai suatu wilayah adat karampuang, yang didalamnya berdiri dengan kokoh dua buah rumah adat berstruktur Bugis kuno. Salah satunya didiami oleh To Matoa (Raja) dan yang satunya lagi didiami oleh Gella (Kepala Pemerintahan Adat). Rumah Adat Karampuang pada dasarnya menyimbolkan perempuan dengan pola pembuatannya tetap bernuansa tradisional. Untuk merenovasi atau mengganti salah satu tiang atau alat-alat penting dari rumah adat tersebut, ramuan kayunya harus diambil dari dalam hutan kawasan adat. Kayu-kayu tersebut harus ditarik dan pantang sekali dipukul. Upacara pengangkutan kayu dari dalam hutan ke kawasan rumah adat dikenal dengan nama upacara adat madduik. Bentuk keunikan lainnya, terutama karena dalam wilayah adat karampuang tersebut masih terdapat perangkat-perangkat adat yang lengkap dan utuh, yang masih tetap dipertahankan dan tetap berfungsi turun temurun hingga saat ini.

Dapur Ajaib Karampuang

Kunjungan Rumah Adat Karampuang 
Kehidupan sosial masyarakatnya hingga saat ini masih tetap asli dan eksis, sekalipun sejak dari dahulu kala mereka tidak pernah menutup diri dari terpaan hembusan angin keterbukaan zaman (globalisasi). dari sepuluh lontara (naskah tua)yang masih dipegang oleh dewan adat karampuang menggambarkan, bahwa keberadaan (cikal bakal) manusia pertama (To Manaurung) di Sinjai dan sekitarnya berasal dari karampuang, yang dikenal dengan nama  karangpulu'e. Sempat tersebut juga digambarkan sebagai tempat pertemuan antara karaeng (Makassar) dan Puang (Bugis), sehingga tempat tersebut kemudian diberi nama Karaeng Puang yang akhirnya berasimilasi menjadi Karangpuang. Salah satu agenda wisata yang dapat anda saksikan di wilayah adat karampuang adalah upacara ritual Mappogau Sihanua (pesta satu kampung), yang pelaksanaannya jatuh pada setiap bulan Nopember tahun berjalan. Upacara tersebut dihadiri oleh ribuan pengunjung dari berbagai penjuru, karena dianggap sebagai salah satu rangkaian kegiatan ritual dalam mewujudkan rasa syukur atas keberhasilan mereka dalam melakukan panennya. Pesta adat yang dilaksanakan selama satu minggu tersebut juga menggelar berbagai atraksi seni budaya tradisional dengan puncak acara upacara dilaksanakan di puncak gunung Karampuang.  Pesona yang terlihat di karampuang sangatlah memberikan kesan dan cerita budaya yang autentik. Dengan pesona indah Karampuang membuat para wisatawan penasaran sehingga mereka beramai-ramai datang dari berbagai kalangan.