Showing posts with label TKJ PNUP. Show all posts
Showing posts with label TKJ PNUP. Show all posts

Tak Ternilai Kebahagiaan dan Kesedihaannya

-Cerita Belit-belit-
Dari Hitam Putih Sampai Toga Terpasang Di Kepala. Menjadi masa kenangan bersama.
Sesuatu yang bahagia ketika memakai toga itu bersama dengan mereka namun kesedihan menyelimuti hati ini karena perpisahaan diantara mereka telah terjadi sampai untuk ketemupun tak dapat tercapai meski sekejap itu terjadi.
Kuhanya selalu berharap ada keajaiban terjadi untuk mempertemukan mereka sebagai seseorang yang pernah bersama selama 4 tahun lamanya. Entah tututan hidup atau tututan hati sehingga jarak dan waktu itu menjadi rentang masa yang memisahkan mereka. Kini Aku, Dia, Kita, Kami dan Mereka semakin sebuk dengan waktu yang dimiliki sendiri tanpa menegur, menyapa satu sama yang lain. Kuyakin Tuhan punya jawaban atas semua ini. Semua butuh kesabaran. Kumerindukanmu kawan di Masa-masa itu.

Perjalanan Tak Selamanya Bersama

Sahabat kali ini saya post Artikel tentang sebuah kompetisi kehidupan. Artikel ini saya buat berdasarkan artikel tetangga juga, tapi saya lebih memperlihatkan beberapa gambar yang membuktikan sebuah kompetisi itu. Sahabat blogger yang budiman Artikel kali ini saya beri judul "Perjalan Tak Selamanya Bersama" Semoga dengan aktikel ini kita lebih banyak memaknai hidup.
Selamat Membaca.

Awal dari Kebersamaan Berkompetisi
 Terkadang kita tidak mengerti bahwa kebersamaan itu sangat indah dalam berkompetisi karena bukan nilai akhir dari kompetisi yang terasa dalam diri kita, tetapi kebersamaan yang menciptakan suatu RASA untuk berkompetisi yang sehat.
Kebersamaan adalah Hal yang terindah untuk berinteraksi
 Kebersamaan yang ada tak musti selalu bersama karena kehidupan didunia kita selalu di perhadapkan suatu problem yang membuat kita harus selalu siap dengan semuanya.
Mengerjakan sesuatu dengan sendiri
Mungkin saya akan  ragu jika globalisasi menjadi faktor yang berpengaruh dalam agresi remaja dewasa ini. Tapi kalau globalisasi, memperbesar gairah manusia untuk kompetisi, saya setuju sekali. Baik kompetisi dalam pengertian obyektif-profesional maupun kompetisi dalam arti subyektif dan bersemangat teroris.
Presentasi suatu hasil kerja
Namun kompetisi tetaplah sebuah persaingan kendati terbungkus dalam suatu culture yang sarat dengan nilai-nilai kesopananan. Dan dalam hal ini semangat “homo homini lupus” tetap relevan dan diminati. Karena itu, menarik untuk melihat “psychologigal conditioning” para kompetitor yang mengadopsi budaya X-Factor misalnya. Ketika mendengar pengumuman bahwa mereka tidak termasuk atau setidaknya belum tereliminasi. Saya kira tangisan mereka sukar untuk diartikan maksudnya. Atau sedih karena harus berpisah dengan rekan mereka atau senang karena toh masih selamat dari eliminasi.


Mengerjakan Sesuatu Bersama-sama

Begitulah kompetisi mempermainkan psikologi manusia dan membuat kita menjadi stress serta sedikit schisoprenism. Yang lebih membuat geli kompetisi juga bisa membuat seorang kehilangan akal budi. Lalu mulai percaya pada jampi-jampi seperti orang yang percaya ada hubungan antara nama dan jodoh. Tetapi yang paling keji dari sebuah kompetisi adalah hilangnya hati nurani dan harga diri. Sehingga seorang caleg bisa tetap berbangga dengan diri sendiri meski dengan modal ijasah palsu dan masa lalu yang penuh kebusukan.



Saling membantu itu pasti ada
Memang ketika kompetisi merambah ranah politik dan kekuasaan ia akan menemukan jodohnya pada pemikiran si kumis Nietzsche dalam buku the Will to power (kehendak untuk berkuasa) dan bisa dibayangkan kegilaan yang terjadi. Barang kali cita-cita Immanuel Kant akan kemanusian yang sampai pada persaudaraan dan perdamaian abadi hanya akan dialami manusia saat kematian datang menjemput.

Menikmati sesuatu dengan Bersama-sama
Jadi teringat apa yang disebut teman saya sebagai culture Indonesian Idol,Akademi Fantasi, X-factor, dan semacamnya, dimana pencapaian puncak aktualisasi diri seseorang diukur bukan berdasarkan seberapa hebat dia mencapai masterpiece dalam suatu hal, tapi berdasarkan berapa persen sms dia kumpulkan . Maka seorang dengan suaranya dan penampilan biasa, hanya karena senyum yang mempesona gadis-gadis, jadilah dia pengumpul sms terbanyak, sementara yang lain yang nampak optimis, didukung kualitas suara dan penampilan yang oke, harus siap dieliminasi. Barangkali dia lupa, bangsa kita agaknya dalam kondisi psikologi-subconscious, sehingga sukar bersikap obyektif.

Merencanakan Sesuatu dengan bersama
Maka saya pun menjadi ragu sejauh mana budaya ini dipakai sebagai ukuran bahwa seseorang layak disebut pemenang. Barangkali jawabannya adalah "YA", kalau kata “menang” direduksir artinya menjadi “paling gencar promosi”. Ah, agaknya saya lupa bahwa suka atau tidak suka, kita semua sepertinya mengidap autisme, “asal gua suka dan seneng, loe mau keberatan apa, emang gua pikirin.” Benar memang, terkadang orang bisa mencintai tanpa reason yang jelas.


Persaudaraan dalam Kebersamaan itu ada

Subyektivitas semacam ini pasti akan ditolak dengan keras oleh Imannuel Kant. Tapi sekali lagi emang gue pikirin filsafat dari seorang filsuf yang seumur-umurnya tidak pernah pergi dari kotanya? Dia lupa bahwa dunia ini penuh warna warni.

Bahagia dalam kebersamaan itu pasti ada
Pada akhirnya apakah kita mencapai puncak dan tujuan hidup kita terletak pada kemampuan untuk tidak hidup dalam masa lalu dan selalu mampu melihat hikmat di balik kesalahan serta mampu menaklukkan stress dalam menghadapi pilihan hidup yang begitu banyak. Jadi kita memang mesti hidup dengan moto COGITO ERGO SUM, bukan COGITAN ERGO SUM (mereka berpikir, maka saya ada).
Ada Kebersamaan. Sendiri pun itu ada
Sahabat blogger yang budiman dengan adanya artikel ini pasti kalian heran kok isi tulisan dengan gambar seperti itu. hahahaha. Ini di buat sengaja sahabat untuk mencari makna dari apa yang kita lakukan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Selamat mengarungi kehidupan berkomputisi sehat dalam berkarya.

Maknai apa yang terjadi di sekeliling kita.

Mereka ada karena Keberadaannya.


ARM Indonesia For you ALL




Follow us: #ARMIndonesia1

Pengcapaian Akreditasi A TKJ Elektro PNUP

Data Kegiatan TKJ Untuk Akreditasi TKJ Elektro PNUP
Semoga dengan berbagai kegiatan yang di luncurkan anak-anak TKJ PNUP dapat Membuahkan hasil yang memuaskan buat kita semua dengan Predikat Pencapaian Akreditasi A. AMIEN. Proses Visitasi telah di lansaksanakan Sekarang kita menunggu hasil dari BAN-PT. Dari berbagai aktivitas yang telah berlalu bersama semua kalangan TKJ PNUP. Beberapa kegiatan telah terlaksanakan seperti Cafture yang aku Publikasikan ini.
Semoga Bermanfaat dan dapat membangun semangat Kreativitas anak Bangsa pada umumnya dan anak TKJ PNUP Pada Khususnya.
Seminar Nasional Cloud Computing

Seminar Nasional Cloud Computing

Seminar Nasional Cloud Computing

IT INVISION

SNTEI

GREN IT

GREN IT

GRE IT


GREN IT

Seminar Data Center

Seminar Data Center

Seminar Data Center


Release Party Ubuntu

Release Party Ubuntu


Seminar Security

Tujuan Yang Mempertemukan kami

Tujuan Yang Mempertemukan kami
Lama tak pernah posting lagi akhirnya ada kesempatan lagi untuk menekan tombol huruf di key laptop untuk menciptakan suatu kalimat buat seluruh sahabat aku. Okey sahabat-sahabat disini saya akan bercerita sedikit tentang keberadaan diantara orang-orang penting yang ada disekitar aku, maka di postingan kali ini semoga bermanfaat buat saya and orang disekitar aku. Kata-kata yang aku gunakan sedikit agak mutar-mutar and kocak. Hehehe. Baca aja ampe selesai sob meski agak membosankan.

Kami datang dari arah yang berbeda menuju suatu tempat pencarian ilmu yang semua orang idamkan sebut saja nama kampusnya Politeknik Negeri Ujung Pandang. Disinilah kami akan menuntut pengetahuan di bidang ilmu Komputer dan Jaringan. Kami mengikuti beberapa prosesi dunia kampus yang banyak orang bilang sangar, kasar dan ada bede perpeloncohan, tapi kami dapat melewati itu semua. Semua telah selesai dari prosesi meski banyak yang kurang menikmati, tapi bukan penghalang untuk kami mensearc pengetahuan di kampus black itu. Kami tertuju di jurusan teknik elektro program study teknik computer dan jaringan dan di tempatkan di kelas 1TKJB. Kami yang ditempatkan berjumlah 28 orang, namun 1 orang yang tak pernah kita tau seberapa cantik atau gagahkah orangnya karena mulai dari awal pertemuan dia ngga pernah masuk, jadi kami tinggallah 27 orang mengikuti pembelajaran. Di awal pembelajaran kami belum saling kenal, maka dari itu kami saling kenalan. Pada postingan ini aku kenalin dulu yah nama sodaraku, aku sendiri bernama Abdul Rahman Masruhim, Anwar Hidayat, M. Yasir Utomo, Roswana, Andi Syarwani, Musyawir, Syahrir, Yuni Eka Puteri, Cici Paramita W, Ruslan Hidayat Andi Rahmawati,   Ihsan Azis, Andi Zulkifli, M. Nur Hadi, Efraim Novianto, Jonathan, Ilham Maftu Satria, Mulyati Yadi, Irfan Mahmud, Irfandi Thalib, Aslam Amiruddin, Sumarni, Syahrul Salam, Sulfikar Jufri, Amanda,dan Abdul Rajab. Inilah kami yang berjumlah 27 orang yang sempat berkenalan. Sebelum perkuliahan dimulai kami butuh sosok pemimpin yang akan memimpin kami di kelas. Kami berusaha musyawarah bersama, kebetulan waktu itu kami di bengkel pengawatan. Setelah musyawarah belum ada hasil didapatkan waktu itu, tapi dengan jiwa kepemimpinan dari sodara Ruslan Hidayat beliau mengajukan diri  dan akhirnya sodara-sodara yang lain sepakat mengakat beliau menjadi ketua Kelas. Di sepakati pula Andi Rahmawati sebagai sekertaris kelas karena waktu itu Aku melihat tulisannya yang cantik dan Sry Ayu sebagai bendahara kelas. Terjadilah struktur di Kelas 1TKJB yang akan menjadi perpanjangan tangan dari sodara yang lain ke dosen.
Kami kelas 1TKJB setiap hari kekampus Politeknik Negeri Ujung Pandang untuk menuntut ilmu bersama sodara-sodara yang lain meski banyak tantangan yang akan kami lalui. Kami setiap hari di tunggu dan menunggu dosen, terkadang kami berada di pelataran koridor, gazebo, AD, GS, depan Komdat dan beberapa tempat yang lain yang kami jadikan tempat bercengkrama bersama teman sambil menunggu dosen. Kami juga terkadang kayak orang di kejar-kejar anjing karena pulang dari kampus musti buruh-buruh pulang karena nanti didapat senior. Ahhahahahah. Setelah beberapa bulan mengikuti perkuliahan Aku(Abdul Rahman Masruhim) memutuskan untuk bekerja karena factor ekonomi meski Aku dan beberapa diantara sodara-sodara adalah anak BidikMisi. Banyak hal yang terjadi selama dalam kebersamaan 1TKJB baik dalam suka dan duka. Di semester awal kami masih lebih focus di perkuliahan dan di bumbu-bumbuhi kegiatan organisasi yang masih belum jelas buat kami karena cuku banyaknya organisasi di kampus Ada HMJ and ada UKM.
Di perkuliahan yang kami jalani begitu banyak tugas yang di berikan oleh dosen sehingga Aku pribadi sulit mengatur waktu untuk kerja bareng sodara-sodara. Disinilah yang menjadi tantangan besar buat Aku karena aku masuk beberapa organisasi dan aku juga kerja. Waktu terus berlalu sodara-sodara saya beberapa yang tak mampu lagi mengikuti perkuliahan pertama Abdul Rajab yang keluar dengan alasan kerja kayaknya yah saya lupa heheh, kedua Syahrul Salam yang keluar dengan alasan  lulus di perguruan tinggi di luar Sulawesi, ketiga Amanda yang juga lulus di Unhas jurusan perikanan, dan keempat Zulfikar jufri yang keluar dengan alasan ngga mampu lagi di poltek karena suasananya. Kami terus berusaha untuk bersatu meski banyak rintangan yang menghadang, tapi dengan kegigihan ketua kelas kami yang masih ada tetap berusaha untuk selalu bersama sehingga kami di wadahi grup dengan nama POLTEK INSIDE.
Ketulusan hati terus terjadi untuk saling membantu menyelesaikan tugas, bahkan kami punya beberapa tempat dimana kami sering tidur bersama, makan bersama, begadang bersama dan banyak hal yang terjadi bersama-sama untuk menyelesaikan tugas. Poltek Inside menjadi wadah kami untuk juga untuk share tugas dan curhatan. Sempat terdengar kata-kata dari sodara-sodara kami kalo dia ngga mampu lagi kuliah, tapi kami tetap saling membantu untuk tetap tegar. Perkuliah tetap berjalan dan kami tetap mengikuti meski beberapa diantara kami anjlok nilainya termasuk aku. Beberapa kejadian juga yang terjadi di antara kami, adami cinta juga dan adami tangis juga hahahaha lebay. Kami  sering di motivasi oleh dosen kami Yang bernama Pak Irfan Syamsuddin yang begitu banyak pengalamanya di dunia kampus sehingga terkadang kami di motivasi untuk selalu membuat suatu terobosan yang menjadi sorotan.
Hubungan kami pun semakin erat dan selalu bermimpi yang besar. Hahahaha liat mimpinya di atas kepala. Kami pun di tantang oleh dosen untuk membuat suatu kegiatan yang besar bersama sodara-sodara Poltek Inside, maka kami berinisiatif kumpul di rumah Yuni Eka Putri, nah disinilah kami bermusyawarah untuk membahas semua permasalahan yang ada termasuk pembentukan Panitia kegiatan. Musyawarat yang begitu alot yang menghasilkan beberapa keputusan bahwa yang menjadi ketua panitia adalah M. Aslam Amiruddin dan beberapa jajarannya. Inilah hal yang betul-betul menantang bagi kami karena kami musti mulai dari nol dan ini bukan sebuah organisasi. Waktu itu aku sudah tidah bekerja karena tuntutan kuliah yang musti focus dan nilai yang anjlok yang musti di perbaiki. Lima bulan kepanitian untuk merancang dan merealisasikannya begitu banyak permasalahan yang terjadi baik itu konflik-konflik internal. Aslam begitu bersemangat memimpin kami dalam kepanitiaan untuk kesuksesan kegiatan kami. Kepanitian terbentuk di bulan 10 tahun 2011 sampai kegiatan terlaksana 17 maret 2012. Ketegangan terus terjadi diantara kami karena beberapa dari kami lagi sebuk juga berkiprah di organisasi lain. Terus terang disinilah kami merasakan betul-betul suatu perjuangan, persaudaraan, komitmen, usaha dan tercipta tangisan yang bermakna yang ngga bakal loh lupa deh hahahah . Beberapa masalah yang terus berdatangan baik dari HMJ maupun Proses perkuliahan yang musti di seimbangkan. Kami down bangkit lagi demi tercapainya suatu tujuan karena ada makna di balik semua pertanda(Mubarak). Kalo aku dulu disini Cuma selalu marah-marah ma sodara-sodaraku, maaf yah kawan.hiks hiks. Wisma Kalla menjadi saksi dari usaha kami 5 bulan NSCC 2012 yang di selenggarakan 17 Maret 2012. Setelah selesai kegiatan kami pun puas dan sangat puas dengan hasil yang sukses. Nuansa yang di rindukan ketika semua dilakukangan bersama-sama dengan penuh cinta,haheeh asyik. Setelah kegiatan selesai, berlanjut lagi dari proses perkuliahan yang begitu bersemangat pasca NSCC 2012. Disini kami selalu berusaha dan memotivasi diri untuk mencapai suatu hal yang lebih. Kami selalu menghadapi perkuliahan dan mengerjakan tugas banyak bersama sodara-sodara. Kebersamaan yang kami bentuk hampir 2 tahun begitu indah apalagi dengan terbentuknya ikatan-ikatan persaudaraan.
Suatu masalah besar  menimpah kami yang datang dengan cara tiba-tiba ketika kami masuk kelas pasca libur semester dan tidak duduk bersama sodara-sodara yang berjumlah 23 melainkan kami dicampur-campur atau di rolling dengan kelas sebelah. Disinilah masalah besar bagi kami karena kami yang berjumlah 23 orang yang bertahan dari 28 akhirnya kuliah di pisahkan dengan dinding gab kelas. Di semester 6 begitu banyak kejadian yang terjadi lagi buat kami dimana kami musti belajar lagi menyesuaikan dengan teman kelas baru, beberapa ketidak harmonisan yang terjadi, terjadinya gab-gab kelas, kurang perhatiannya antar teman sehingga akhir semester 6 terlalu banyak kompen yang di dapat beberapa sodara.
Sampai semester ini pun kondisi masih belum normal dimana kami kadang tidak masuk karena ngga jelasnya jadwal dan kurang perhatiannya ketua kelas. Aku pribadi masih bisa bilang kalo sampai hari ini gab-gab kelas itu masih ada sehingga saling membantu itu kurang efektif lagi. Mudah-mudahan kami bisa manfaatkan waktu 1 tahun ini bersama sodara-sodara untuk menciptakan hal-hal yang tak terlupakan untuk hari ini, hari esok, dan hari-hari yang akan datang buat sodara-sodara. Amien. Pelaut ulung takkan lahir dari ombak yang tenang. Pendaki sejatih bukan mereka yang mampu mendaki beberapa gunung, tapi mereka yang mampu memaknai setiap langkahnya karena di balik langkahnya banyak proses yang tercipta(motivasi wirausaha) asyhik.

Untuk sodara-sodaraku

Anwar Hidayat, M. Yasir Utomo, Roswana, Andi Syarwani, Musyawir, Syahrir, Yuni Eka Puteri, Cici Paramita W, Ruslan Hidayat Andi Rahmawati,   Ihsan Azis, Andi Zulkifli, M. Nur Hadi, Efraim Novianto, Jonathan, Ilham Maftu Satria, Mulyati Yadi, Irfan Mahmud, Irfandi Thalib, Aslam Amiruddin, Sumarni
Nama kalian akan terus ada dalam sejarah perjalan hidup ini. jangan pernh jadikan perbedaan adalah pemisah diantara kita, tapi jadikan perbedaan adalah unsur kekurangan yang merasa hilang ketika itu tiada. hidup cuma sekali, maka jadikan semua ini adalah sejarah hidup kalian. #poltekinside