Showing posts with label Puisi. Show all posts
Showing posts with label Puisi. Show all posts

Ayo Bangun


Ayo bangun !!

Jangan terlena dibawah selimut kebodohan
Sambut hari dengan syukurmu
Genggam keimanan sebagai bekal tuk berjuang
Bulatkan tekat jadi yang terbaik

Gunakan akalmu untuk meraih ridhonya
Jangan buang waktu selagi kamu mampu

Ayo bangun. Ayo bangun.
Agama dan bangsa menunggu karyamu

Ayo bangun. Ayo bangun.
Jadikan hari ini lebih baik dari hari kemaren

Ayo Bangun !!!

Sahabat ….
Hari ini adalah milikmu
Satu detik yang lalu adalah sejarahmu

Luruskan niat, kuatkan tekad, sempurnakan ikhtiar
Persembahkan karya terbaikmu
Untuk Allah , Agama dan bangsamu
Rebut setiap peluang
Kembangkan kreativitas

Tak ada yang mau mengubah nasib kita
Selain diri kita sendiri
Tak ada yang benar-benar peduli dengan kondisi kita
Kecuali kirta sendiri

Ubah setiap hambatan menjadi peluang
Ubah setiap peluang menjadi keberuntungan

Manfaatkan waktu mudamu tuk belajar,
Memperbaiki diri dan berkarya

Tiada hari tanpa penambahan kualitas iman, ilmu
Dan amal nyata
Berlari mengejar mimpi-mimpimu
Focus pada kompetensi intimu
Dedikasikan Robbmu

Dan…
Biarlah Dia yang mewujudkan mimpi-mimpimu
Mengabulkan setiap doamu
Dan memuliakanmu dengan cintaNya

Hingga…
Jika saatnya telah tiba
Rebahkan tubuhmu di haribaannNya
Tersenyumlah...
Senyum bahagia menjadi hambaNya
Yang taat dan semangat beribadah kepadaNya

Sumber Buku  jangan jatuh cinta, tapi bangun cinta

Life with Love


Cinta Adalah energi
Yang mengubah pengecut menjadi pemberani
Yang menjadikan pemalas menjadi rajin
Jika hidup adalah matahari, maka cintalah teriknya
Jika hidup adalah angin, maka cinta adalah badainya
Jika cinta adalah sungai, maka cinta adalah arusnya
Cinta bukanlah benda, namun ia dapat dirasa
Cinta ibarat perapian, kita hanya menari ceria di sekelilingnya
Hakekat cinta bukanlah menerima, namun memberi
Hakekat cinta bukanlah memiliki, namun berkorban
Karena cintalah, kholid bin walid mengatakan “berjaga semalaman dalam medan jihad lebih aku sukai dibandingkan malam pertama dengan istriku”.
Atas nama cinta pula Muhammad al-fatih murad bersama pasukan muslim yang dahsyat ruhiyyahnya menaklukkan konstantinopel pada usia yang baru beranjak 23 tahun.
Sekali-kali….
Jangan nodai cinta Jangan khianati cinta
Cintailah yang maha memberi cinta, cintailah nabi Muhammad, yang selalu mencintai kita semua, cinta orang tua yang tetap tersenyum walau hatinya disakiti, cintailah pasanganmu(bukan pacarmu !).
Cintailah sahabatmu….
Hidup itu indah saat kita mencintai Hidup itu bermakna saat kita berbagi
 Hidup itu mulia saat kita dicintainya Dan cinta akan indah pada waktunya

Sumber buku Jangan jatuh cinta, Tapi bangun cinta

Aku Masih Pagi(KMS)


KMS
Dalam desir jiwa....
Diusiaku yang masih pagi
Dalam persimpangan jalan
Antara organisasi dan akademik
Yang selalu menghantuiku
Dalam menuju kedewasaan
Mulai kujejaki kehidupanku yang suram
Ku mulai langhkah awal
Di organisasi daerah asalku

KMS.....
Ku akan mengembangkan potensi dalam diriku
Menjadikanku insan yang bermanfaat
Sampai akhir kami menjadi satu

KMS......
Aku datang hanya berupa ranting yang kering
Yang terombang ambing tak tau arah
Dimana harus bertepi?????
Dimana ku harus mengadu????
Betapa besar beban yang harus ku pikul
Sementara waktu tak mampu menungguku
Hingga akhirnya
Ku coba masuk dalam ragamu
Raga yang bernafaskan persaudaraan
Menuju insan kesatria
Hingga ku kembali ke kampung halaman
Membawa tombak kemenangan
Terima kasih KMS.....


sahabat blog nie puisi dari adik saya di KMS-PNUP di organisasi tempat dimana saya selalu merindukan kebersamaan.

Jalan yang Tidak Kutempuh

Sahabat blog disini emank mempositng Puisi dari kakanda saya Bara Mubarak  yang besumber dari Facebook kebetulang beliau mengaploadnya di grup kotak-kotak hitam karena kata-katanya menarik jadi aku post aja nie sahabat blog.

Jalan yang Tidak Kutempuh

Dua jalan bercabang dalam remang hutan kehidupan,
Dan sayang aku tidak bisa menempuh keduanya
Dan sebagai pengembara, aku berdiri lama
Dan memandang ke satu jalan sejauh aku bisa
Ke mana kelokannya mengarah di balik semak belukar;
Kemudian aku memandang yang satunya, sama bagusnya,
Dan mungkin malah lebih bagus,
Karena jalan itu segar dan mengundang
Meskipun tapak yang telah melewatinya
Juga telah merundukkan rerumputannya,
Dan pagi itu keduanya sama-sama membentang
Di bawah hamparan dedaunan rontok yang belum terusik.
Oh, kusimpan jalan pertama untuk kali lain!
Meski tahu semua jalan berkaitan,
Aku ragu akan pernah kembali.
Aku akan menuturkannya sambil mendesah
Suatu saat berabad-abad mendatang;
Dua jalan bercabang di hutan, dan aku--
Aku menempuh jalan yang jarang dilalui
Dan itu mengubah segalanya.

Sumber sekaligus penulis Bara Mubarak