Yang Lama Tak Menjamin Selamanya

#8052020

#PejuangRestu 


Restu adalah salah satu goals yang menjadi tujuan seseorang dalam menjalin hubungan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. 

Dan goals itu yang tengah kuperjuangkan. 10 tahun menjalin asmara adalah bukan waktu yang sebentar, pikirku mendapatkan restu bukanlah hal sulit. Namun, itu hanya ekspektasiku semata. 


Memperjuangkan restu untuk seseorang yang amat kucintai adalah keharusan yang seharusnya kulakukan sejak dulu, tapi ntah kenapa hal itu baru kulakukan, mungkin karena aku menganggap segalanya akan mudah, ternyata salah. 


Disaat aku ingin mempersuntingnya, cobaan datang silih berganti, aku terus berpikir positif dan yakin akan langkahku. 


Pertama kali kuberanikan diri melangkah menuju rumah kekasihku dengan niat berbeda, niat baik bermodalkan bismillah, bersyukur dilancarkan dan aku mendapat sinyal positive dari keluarganya. Aku mulai antusias mempersiapkan bekal semangat. 


Pertemuan saat itu aku meminta izin pada orang tuanya untuk membawa keluargaku untuk sama-sama datang meminta anak perempuannya untuk kujadikan kekasih halalku, sembari berbincang kuminta segala persyaratan yang harus kupersiapkan dan merekapun menetapkan beberapa persyaratan. 


Aku pulang dengan perasaan lega karena respon orang tuanya, mereka menerimaku dengan baik. Segera ku kabari keluargaku dan mereka pun gembira, maka keluarga lansung meminta agar memperjelas kepada pihak perempuan terkait persyaratan yang mereka minta. Setelah itu saya kerumahnya untuk yang kedua kalinya ketemu dengan orang tuanya dan berkomunikasi lansung melalui  telephone dengan semua sodaranya. Dari pembicaraan kami ada beberapa hal yang ternyata  diluar dari ekspektasiku, persyaratan yang mereka tetapkan ternyata diluar daripada harapan keluargaku. Agak kecewa sih, saya kemudian meminta kesempatan berfikir dan pamit pulang. 


Apakah selesai sampai disitu ? Tidak. Aku terus mengupayakan persyaratan yang mereka tetapkan, aku terus mencari cara agar aku bisa tetap bersama kekasihku.

Segala cara kulakukan sampai akhirnya rejeki datang tiba-tiba seolah menjadi jalan terbaik untukku, terimah kasih Rabb. 


Kuhubungi keluargaku dengan semangat, kukabarkan bahwa aku sudah memenuhi persyaratan yang di minta, keluarga pun ikut bahagia. Kembali kuatur jadwal bertamu dengan bekal yang telah kuperjuangkan, semoga sesuai harapan, pikirku. 


Pertemuan keluarga kami sedang berlangsung, Ternyata kejadian diluar dugaanku, mereka memberikan syarat lagi yang sangat memberatkanku, seolah ini menjadi tolakan halus dari mereka. Keluargaku marah dan tidak terima atas perlakuan mereka yang seolah mempermainkan kami. 


Hancur ? Sudah pasti. Aku merasa perjuanganku tidak dihargai, perjuanganku sia-sia, hidupku kacau, keluarga menyerangku dan menyarangkan aku mencari perempuan yang keluarganya bisa menghargaiku. 


Aku kecewa, sangat kecewa. Kekasihku pun tidak bisa berbuat apa-apa, dia lebih takut terhadap keluarganya. Aku merasa sedang berjuang sendiri, aku takut, sakit, sedih, rasanya tidak adil bagiku dengan semua cobaan ini. Berjuang ternyata sesusah ini. 


Hari-hariku kacau, aku bingung apa yang harus kulakukan, dunia tidak lagi berpihak denganku. Ingin rasanya aku memberontak dan melawan takdir Allah. Aahh ini bukan takdir, aku masih harus berjuang. 


Sampai saat ini bila mengingat perjuangan itu, perjuangan untuk mendapatkan seseorang yang sangat amat kucintai rasanya sakit dan seketika cairan bening dengan sendirinya membasahi pipi. 


Tapi ntah kenapa perasaanku begitu yakin bahwa Allah akan mempersatukan kami, aku merasa sekarang belum saatnya saja untuk bersama, meskipun kekasih yang kudambakan saat ini sedang belajar membuka hati untuk yang lain. Berbeda denganku, disetiap sujudku kumeminta pada Allah untuk segera dipersatukan dengannya. Aku sangat mencintainya. 


Next Story 19012021

Namun semua cinta yang kumiliki selama ini untuk dia tak terbalaskan lagi. Dia tak menginginkan aku lagi. Terpuruk dan hancur telah terjadi padaku. Hanya bisa menyadari bahwa inilah jawaban dosa yang selama ini saya jalani, Sehingga dia memilih menikah dengan yang lain. 10 Tahun bersamanya tak berakhir bahagia. 5 Oktober 2009 dan Lamaranku di Tolak 22 Desember 2019.

Ending yang penuh dengan rasa sakit. 

Mungkin sekarang aku terlihat bodoh akibat dosa-dosa yang selama ini saya jalani. 


-SELESAI-

Buat para pejuang restu, aku berharap kalian tidak patah semangat, Allah bersama orang-orang yang pantang menyerah. Tapi ingat apabila takdir berkata lain, kalian harus sadar tidak semua hal yang menurut kalian baik akan baik juga dimataNya. 


Laki-laki Inisial A

Wanita Inisial i