Sahabat Blog kali ini saya akan memposting masa SMP Emank semoga bermanfaat.
Sekolah Menengah Pertama
|
emank Masa SMP |
Di
pagi hari yang cerah emank telah bangun dari tempat tidur kemudian emank pergi
mandi di sumur yang lumayan jauh dari rumah. Di sumur sanalah setiap pagi emank
mandi sebelum berangkat sekolah bersama orang-orang yang ada di kampong. Hari
ini adalah hari yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Setelah selesai mandi
emank pun pulang ke rumah untuk bersiap-siap berangkat kesekolah.
Setelah
sampai dirumah emank mengenakan pakaian bersih dan tak lupa sarapan sebelum
berangkat. Kemudian di pagi hari sekitar Pukul 07.30 emank pun berangkat, tapi
emank di cegah oleh istri om Pataning.
Terjadi percakapan
Istri Om
Pataning : Elokko lao diga ?(Mau kemana ?)
Emank :
saya mau pergi mendaftar di SMP Negeri 1 Tonra
Istri Om
Pataning : Kenapa kamu tidak bilang-bilang ?
Dengan
tidak membalas pertanyaannya lagi emank lansung berangkat. Perjalanan
membutuhkan waktu beberapa menit untuk sampai di jalan raya dari empang di
tempat Dimana emank tinggal. Setelah sampai di jalan raya emank lansung nunggu
angkutan umum. Jarak tempuh kurang lebih 4 kilometer. Setelah sampai di sekolah
emank pun lansung ke bagian pendaftaran ambil formulir dan mendengarkan arahan
dari panitia pelaksana. Formulir yang telah emank ambil pun diisi dengan data
yang di perlukan dan di lengkapi berkas-berkas pendukung. Karena beberapa
berkas tidak lengkap emank pun pulang kerumah dan melengkapi apa yang di
butuhkan. Keesokan harinya emank pun mengumpulkan berkas bersama formulir yang
telah di lengkapi.
Berhari-hari
mengikuti instruksi dari panitia pelaksana semua berkas dan metode pendaftaran
pun telah usai artinya Emank di terima pada tanggal 19 juli 2004 di SMP Negeri
1 Tonra. Kepala Sekolahnya adalah Drs.
Firdaus. Emank sangat merasa gembira dengan apa yang telah di lakukan untuk
mengawali sekolahnya. Setiap pagi emank selalu bersiap-siap untuk berangkat
sekolah. Diawal masuk sekolah emank mengikuti masa orintasi sekolah disingkat
MOS yang di adakan oleh Panitia penerimaan siswa baru. Emank sangat merasa
senang karena dapat mengikuti pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Kegembiraan
dan kesenangan emank lebih bertambah lagi karena teman-teman SD dan teman-teman
kenalan eman waktu Pramuka pun bertemu di SMP Negeri 1 Tonra.
Tiga
hari mengikuti MOS emank kedatangan tamu dari daerah asal emank Sinjai. Tamu
itu adalah Bapaknya emank. Emank pun di panggil oleh Panitia untuk bertemu
dengan beliau. Setelah bertemu Cuma 1 permintaan emank “Emank Ingin memiliki sepeda untuk pergi sekolah”. Ternyata bapaknya
emank sudah mempersiapkan sepeda, tapi masih ada di Sinjai. Emank di suruh
minta izin sama panitia untuk berangkat ke Sinjai mengambil Sepeda itu yang
berada di rumah Nenek di Mangottong. Dengan senang hati emank pun berangkat
dengan sepeda motor milik bapaknya.
Setelah
sampai di Sinjai emank lansung ke rumah neneknya untuk mengambil sepeda itu.
Emank tak pernah berfikir bahwa apakah memang itu keluarganya atau bukan yang
di tempati ambil sepeda karena emank masih kecil. Kemudian emank pun mengambil
sepeda itu dan mengayungnya ke sentral untuk naik mobil ke Tonra tempat dimana
emank tinggal. Emank sangat merasa senang
dan bangga akhirnya memiliki sepeda juga. Sesampainya emank di Tonra pun
lansung berangkat lagi ke sekolah, namun semua siswa sudah pada pulang. Dengan
wajah gembira emank kembali ke rumah yang berada di tengah empang.
Selesai
mengikuti MOS selama 3 hari emank akhirnya mengikuti pelajaran di SMP Negeri 1
Tonra dan di tempatkan di kelas 1A. emank memiliki banyak teman di kelas karena
ada beberapa dari sekolahnya sendiri pada saat SD. Kelas 1A berjumlah 34 orang.
Sangatlah banyak siswa-siswa pintar disana dan emank perlu bersaing dengan
mereka. Wali kelas emank adalah Wali
kelas 1A adalah Bu Nahwa, Spd
kebetulan beliau keluarga emank. Katanya.
Semester awal di mulai dengan perkenalan dengan siswa-siswa dari sekolah lain.
Di SMP Negeri 1 Tonra emank memiliki beberapa keluarga guru, itu pun informasi
yang emank dapatkan dari keluarga juga.
Semester
awal di ikuti dengan wajah culung-culung’hahahahah’. Setiap pagi harus
berangkat lebih awal dari rumah karena jarak lumayan jauh untuk mengayung
sepeda. Setiap hari senin emank mengikuti upacara bendera, karena baru semester
awal emank hanya mengikuti pelajaran dan beberapa aktivitas rutin di sekolah
emank. Kelas 1A adalah kelas yang belum emank tau karakternya anak yang pintar, lumayan bodoh,
setengah-setengah atau bahkan Cuma ikut-ikutan. Di semester 1 ada perekrutan
anggota Pramuka untuk mengikuti Perkemahan kebetulan emank suka dengan Pramuka
akhirnya emank mendaftar juga. Emank selalu mengikuti kegiatan latihan rutin.
Di
kelas 1A ada beberapa gadis cantiknya dan emank suka sekali gangguin
cewek-cewek’hahahha’. Pada tahun 2004 belum ada alat komunikasi seperti HP
untuk daerah Tonra. Masih kuno. Masih
zaman surat-suratan. Dengan hati yang gugup emank menulis surat untuk seseorang
kebetulan gadis itu memang cantik’hahahah’ banyak yang incar kebetulan di non
muslim dan anak Polisi’Jadi Takut’.
SMP Negeri 1 Tonra setiap pagi melakukan apel untuk melaporkan keadaan kelas,
makanya pada saat itu emank agak telat pergi ke sekolah dan masuk dalam kelas.
Keadaan kelas 1A kosong artinya emank terlambat dan siswa-siswa sudah pada di
lapangan. Surat yang emank sudah buat di simpan di dalam tas si Gadis Cantik
itu kemudian pergi mengikuti apel pagi. Jantung emank selalu dak dik duk karena
cinta monyet telah tiba di hati emank. Itu untuk yang kedua kalinya emank
merasakan jatuh cinta masa SMP Setelah SD kelas 4.
Setelah
selesai apel pagi semua siswa menuju kelas masing-masing. Emank pun menuju
kelas 1A, emank gemetar dan takut karena nanti SI Dia Marah. Semua siswa sudah
tenang dalam kelas untuk mengikuti pelajaran pertama. SI Gadis membuka tasnya
dan melihat ada sepucuk surat untuknya. Dia pun membacanya dengan wajah kaget
dan bertanya-tanya siapa yang simpan surat di tasnya. Si Dia nagis karena malu
di olok-olok sama temannya. Emank pun makin merasa bersalah dan tak pernah mau
mengakuinya. Terjadilah cinta monyet yang
tak sampai.
Emank
adalah termasuk orang berandal, tapi tak mau ketinggalan sekolah. Jadi setiap
pagi emank tetap berangkat kesekolah dan mengikuti kegiatan exrakurikuler seperti
Pramuka dan sepulang sekolah emank selalu membantu om pataning kerja empang. sampai
akhirnya tiba lagi waktu liburan bulan Ramhadan. Pada saat itu emank akan pergi
ke Sinjai liburan di daerah tempat kelahirannya.
Dengan
suasana hati yang gembira untuk menikmati bulan ramadhan emank rasakan
betul-betul karena sekian lama emank ngga pernah pergi jauh dari Tonra. Emank
pun pergi ke Sinjai tepatnya di mannanti rumah sepupu emank. Disanalah emank
mengikuti bulan puasa bersama. Setiap malam mengikuti tarwih bersama
teman-teman disana yang sudah lama ngga pernah ketemu. Hamper setiap malam
emank ikut sama teman-teman antar cewek-cewek pulang tarwih sehingga emank
kecantol juga dengan cewek disana.heheheh. lupa siapa nama gadis itu yang di
sukai emank, tapi cintanya bertepuk sebelah tangan. Akhirnya emank kembali ke
Tonra mengikuti sisa bulan ramadhan, jadi di Tonra lah emank mengikuti lebaran
idul fitri. Selesai idul fitri emank selalu silaturahmi dengan warga-warga yang
ada di kampong dimana emank tinggal.
Liburan
ramadhan telah usai, proses pembelajaran
pun di lanjutkan sampai beberapa bulan sebelum Ujian akhir semester.Ujian Akhir
Semester 1 pun telah tiba. Ujian akhir semester diikuti selama kurang lebih 2
minggu karena menggunakan metode ujian selang seling(Bergantian). Setelah selesai ujian akhir semester Alhamdulillah nilai
emank cukup memuaskanlah karena emank berada di pringkat 5. Pengemuman di
lakukan pada tanggal 31 desember 2004. Emank termasuk siswa Tidak terlalu pintar dan tidak terlalu
bodoh. Libur pun telah tiba selama kurang lebih 2 minggu.
Di
hari libur emank kerja paruh waktu. Setiap pagi emank pergi kerja empang dan
tangkap ikan ketika ada orang yang
sedang panen, jika sudah kerja empang
emank cari lagi pekerjaan. Kebetulan pada saat itu musim padi, jadi emank pergi
potong padi di sawah orang. Lumayan lah ada untuk pembeli rokok dan uang jajan.
Selama liburan yang ada hanya kerjaan terus dan kadang diluankan waktu untuk pergi
main sama teman-teman. Itupun terkadang emank merasa resah ketika pulang
kerumah hanya mendengar orang bertengkar(Cekcok
Rumah tangga). Ketika sore emank selalu pergi ambil kayu bakar. Kalau di
resapi kisah emank sangat menyedihkan karena emank itu ngga pernah merasa
bahagia layaknya anak yang mendapatkan didikan orang tuanya. Kisah cerita hidup emank itu sangat
amburadul.
Emank
yang bernama lengkap Abdul Rahman, di panggil beddu sama teman, di panggil
Sterly di siaran radio swasta. Hahahah. Menggunakan waktu liburan selama 2
minggu cukup lama terasa karena rasa kesepian yang emank rasakan. Emank hanya
biasa keluar malam juga mencari hiburan. Apakah itu sebuah TIVI tetangga atau
elekton ataupun pasar malam. Ketika pergi selalu merasa kasihan karena
terkadang isi kantong alias uang emank itu ngga ada, jadi mau beli apa-apa yah
ngga ada deh. Emank termasuk orang miskin yang memiliki Ibu yang sedang sakit
dan mempunyai bapak kepala sekolah yang tidak peduli dengan emank.
Dua
minggu merasakan liburan akhirnya tiba masa sekolah semester 2. Kelas 1A
kembali mengikuti rutinitas dalam belajar. Kebiasan emank pun kembali di mulai yaitu setiap pagi berangkat
sekolah. Kami lumayan merindulah satu sama lain dan saling berbagi pengalaman.
Mengawali pembelajaran di semester ke 2, emank dengan semangat mengikutinya,
namun selalu ada habatan baik itu materi maupun hambatan dengan teman-teman.
Terkadang emank membutuhkan uang untuk membeli buku LKS, tapi ngga ada uang
sama sekali mana emank juga tidak tau mau minta dimana. Untung pada saat itu
emank menerima sedikit beasiswa dari sekolah. Alhamdulillah.
Pada
suatu hari entah masalah apa sebenarnya emank berkelahi dengan teman kelasnya
sendiri. Temannya itu sangat gemuk, jadi susah di lawan juga’hahaha’, tapi
emank ngga kalah kok Cuma celananya robek sehingga emank malu sama temannya
yang lain. Emank lansung balik ke rumah dengan keadaan celana robek. Di semester
dua banyak kendala yang datang bertubi-tubi menghampiri emank, tapi emank masih
bisa bertahan untuk melanjutkan sekolahnya.
Menjalani
hidup tanpa ada orang tua di samping memang sangatlah menyedihkan. Bapaknya
emank hanya datang pada saat MOS setelahnya itu sampai semester 2 beliu ngga
pernah datang. Hidup emank makin takkaruan. Makin tidak adanya orang yang
peduli. Untung masih ada orang tua emank di sekolah yang selalu memberikan
motivasi dan pembelajaran berharga sehingga masih dapat bertahan. Di semester
ke 2 emank tetap mengikuti pembelajaran seperti biasanya
Seperti
biasanya emank selalu lebih awal bangun untuk berangkat ke sekolah dengan
sepeda pemberian bapaknya. Terkadang sepeda itu rusak dijalan, jadi mesti
lanjut dulu sekolah dan parker sepeda di rumah guru emank depan kantor polisi
kemudian sepeda di dorong pulang kerumah karena rusak. Di sekolah emank selalu
ngumpul di kantin bersaa teman-teman jajan. Terkadang emank hanya duduk aja
karena ngga ada uang jajan dan terkadang emank minjam di kantin. Seperti itulah
siklus pendidikan emank sampai musim ujian semester 2 tiba. Emank pun mengikuti
ujiannya sampai kelar dan berada pada pringkat 14 diantara 130 siswa dan dinyatakan
naik kelas 2 pada tanggal 2 juli 2005.
Liburan lagi. Semasa liburan inilah ceritanya.
Akhirnya sudah sampai kelas 2 emank
bercerita. Sekarang emank akan cerita sedikit kondisi atau perjalanan hidup
emank bersama teman-teman di kampong.
Sanrangen
adalah daerah jelajah emank bersama dengan teman-temannya. Disanalah emank
mengikuti kehidupan glamornya sehabis pulang sekolah. Disanalah emank sering
minum alcohol, merokok bahkan ikutan mabuk bersama teman-teman putus sekolah.
Ketika tidak ada uang untuk beli rokok emank selalu minjam di toko. Hidup emank
tak pernah tenang disana karena orang yang di tinggali selalu saja bertengkar
dengan istrinya. Sampai mereka biasanya pulang ke rumah orang tuanya sehingga
emank selalu sendirian tinggal di rumah yang berada di tengah empang pinggiran
sungai dan jauh dari jangkauan orang-orang. Ketika ada pengantin di kampong
maupun di kampong sebelah emank selalu kesana ikutan mabuk-mabukan seperti
orang stress, tapi sekali lagi emank bilang Cuma 1 yang emank tidak boleh
tinggalkan yaitu Pendidikan.
Liburan
telah habis dengan cerita diatas’hahahah’.inilah
cerita amburadul. Kelas 2 adalah sebuah tingkatan pendidikan yang mesti
emank lalui. Di kelas 2 ini emank tidak bersama lagi dengan teman-teman yang
ada di kelas 1A yang dulu karena kami di tentukan sesuai kemampuannya. Meski
kemampuan emank standar, tapi dapat berada di kelas unggulan yaitu kelas 2D.
Kelas 2D tempatnya para siswa-siswi yang pintar’hahahaha’,jadi emank termasuk pintar juga dong. Yang di emank
sedihkan karena mesti berpisah dengan sahabat-sahabat emank. Wali kelas emank
di 2D adalah Mardawiah, Spd. Emank
adalah siswa yang selalu mau duduk paling depan, jadi di kelas 2D emank duduk
paling depan. Berada di kelas unggulan persaingan sangatlah ketat. Meski
seperti itu emank harus lalui juga, tapi yang selalu menjadi hambatan bagi
emank adalah kehidupan malamnya sehingga terkadang emank tidak konsentrasi
mengikuti pelajaran bahkan emank sering tidur didalam kelas.
Di
kelas 2D emank masih selalu mengikuti Pramuka juga bersama teman-temannya.
Emank sudah menjadi senior juga di sekolah karena ada lagi siswa baru. Emank
adalah salah satu pramuka setia sampai memegang jabatan di pramuka juga.
Kebiasaan emank dari SD menjadi pemimpin upacara selalu dia lakukan karena dari
SD dia bercita-cita jadi Polisi atau Tentara bahkan sering keceplosan
bercita-cita jadi Presiden. Beruntunglah emank masuk Pramuka sehingga kehidupan
glamor dan kesepiannya terobati, apalagi selama kelas dua ini emank tinggal
sendirian di Empang.
Masa SMP adalah masa dimana egoisme
terlalu tinggi. Di kelas 2D terbentuk beberapa
genk-genk sehingga itulah yang membuat perpecahan bagi kami di kelas 2D. emank
pun pernah membuat genk, tapi sudah lupa namanya. Hari demi hari kami lalui
dengan perbedaan yang cukup banyak karena di dalam kelas 2D ada anak polisi,
ada anak tentara, ada anak guru, ada anak pengusaha, ada anak pegawai, dan ada
anak pekerja empang. Itulah yang membuat suatu geb-geb antar siswa-siswi
apalagi memang dari kelas yang berbeda kemudian menyatu di kelas 2D.
Semester
awal di kelas 2D merupakan ajang penyesuaian diri dengan berbagai kalangan. Bercerita masalah kondisi emank di awal
semester itu sangatlah menyedihkan, seperti yang emank katakana di awal
bahwa emank tinggal sendiri di empang. Sehingga itulah membuat kesedihan yang
mendalam di hati emank. Hidup seperti orang yang tak punya siapa. Hubungan
emank dengan teman kelasnya sangatlah tidak harmonis karena emank termasuk
orang yang tak punya apa-apa.
Ada beberapa kondisi yang sangat
membuat emank down, Pertama
kondisi pelajaran emank sangatlah menurun, emank tak pernah belajar lagi di rumah
karena emank Cuma sendiri aja di rumah sehingga di sekolah emank Cuma tidur aja
tidak pernah memperhatikan pelajaran lagi. Kedua
Kondisi hubungan keluarga, emank hidup seperti orang yang tak punya apa-apa.
Pernah suatu hari emank balik dari sekolah dan emank singgah di toko OMnya yang
di pinggir jalan. Kebetulan itu adalah OM Pataning. Emank duduk sendiri di
depan toko mendengarkan istri om Pataning ngobrol sama tetangganya. Panjang
lebar mereka ngobrol teranyata mereka ngobroli emank. Waktu itu istri om
pataning marah sehingga keluar kata-kata yang paling emank benci. Seperti ini
kata-katanya kepada tetangganya yang kebetulan emank dengar “Anak Peliharaannya
di kasih semua makan” dalam Bahas bugis “
Ana Piaraanna di fanre manen”. Itulah yang membuat emank marah dan kesel. Ketiga Kondisi Cinta, untuk kedua
kalinya emank jatuh cinta dengan seniornya di pramuka. Gadis itu bernama A.
Atti saudara teman sekelas emank. Dia adalah tempat curhat emank dan mengerti
keadaan emank. Emank selalu curhat sama dia
sampai suatu hari karena sudah terlalu dekat dengan dia akhirnya emank
katakana cinta sama si Dia, tapi apalah daya dia ngga mau sama emank karena dia
katanya anggap emank sodara. Mau apalagi kalo kayak gitu kejadiaannya, Cuma
yang bikin sakit hati emank adalah kenapa musti si dia pacaran sama teman kelas
emank. Wah parah. Seperti itu beberapa
kondisi yang terjadi di semester awal.
Dalam
kisah emank ini sangatlah rumit untuk di ceritakan karena berliku-liku banget
untuk di ingat. Next Histori. Di
semester awal ini emank sangatlah buruk peringkatnya karena beberapa kondisi
yang emank ceritakan sebelumnya. Hubungan keluarga emank yang rumit membuat
emank semakin terpuruk dan berantakan dalam mengikuti ujian ditambah lagi
hubungan dalam kelas emank lagi tidak harmonis. Hasil ujian semester yang di umumkan pada tanggal 31 desember 2005
berada pada pringkat 25 dengan jumlah siswa 129. Hasil yang tidak maksimal
membuat emank semakin di ragukan lagi sama guru-guru di sekolah karena
peringkat emank yang menurun.
Liburan pun tiba. Kesendirian
emank di empang membuat emank berfikir keras mau kemana. Pada suatu hari emank
minjam uang sama tetangga (Bu Wana) sebanyak Rp.50.000 untuk pergi di soppeng
rumah sepupu anak dari om pataning dengan tujuan cari uang sekaligus liburan
juga. Uang sudah ada di tangan. Akhirnya emank cari mobil tujuan sentral Bone,
setelah dapat mobil emank pun berangkat ke bone. Sesampainya di sentral emank
membayar sewa mobil sebanyak Rp 15.000. emank berangkat Cuma sendirian saja dengan
uang Rp. 50.000. Di sentral emank lapar sekali, kebetulan ada pejual mie siram,
jadi emank makan mie siram saja dengan harga Rp. 5000. Sisa uang emank tinggal
Rp. 30.000. Sewa mobil ke Sentral Soppeng itu Rp.30.000 kata si agen mobil
soppeng.
Emank
sangatlah pusing pada waktu itu karena uang tinggal Rp.30.000 dan sewa mobil ke
soppeng Rp.30.000 sedangkan emank belum sampai. Emank akhirnya memberanikan
diri untuk bicara sama agen mobil soppeng
Emank :
Pak sewa mobil ke soppeng berapa ?
Agen : Rp
30.000 de. Memangnya kenapa de ?
Emank :
saya mau kesoppeng pak, tapi uang saya tinggal Rp. 30.000
Agen :
iyah kan Rp. 30.000 de sewanya sudah pas.
Emank :
tapi saya belum sampai tujuan pak.
Agen :
memangnya mau kemana de ?
Emank :
saya mau ke Tokare pak sedangkan daerah itu tidak pernah saya datangi Cuma
alamat saja di kasih sama sepupuku.
Agen :
Kalau begitu sebentar saya kasih Rp. 5.000 de.
Emank :
Makasih pak. Sekali lagi terima kasih pak.
Dengan
kondisi uang Cuma Rp.5.000 emank melanjutkan perjalan dengan mobil tujuan
terminal soppeng. Setelah sampai di terminal emank pun cari mobil tujuan Tokare
kemudian melanjutkan perjalan yang cukup jauh. Emank sangat takut karena
uangnya Cuma Rp. 5.000 saja apalagi emank datang ke daerah yang tidak pernah
datangi sebelumnya. Emank hanya memberikan tanda kepada sopir bahwa tujuan
emank dekat sekolah. Setelah sampai di sekolah emank ngga tau lagi yang mana
rumahnya. Sopir dengan sabar menemani emank mencari rumah itu. Tiga kali mobil
itu keliling mencari rumah yang banyak orangnya. Emank pun melihat rumah banyak
orang, akhirnya emank singgah. Kebetulan keponakan emank lansung berteriak,
didalam hati emank bilang akhirnya saya sampai juga dengan selamat. Emank pun
membayar ongkos mobil Cuma Rp. 5.000 saja. Emank sangatlah gembira, Dengan uang
ditangan akhirnya sampai juga.
Di
daerah Soppeng emank mencari uang dengan ikut buruh potong padi bersama buruh
lainnya. Setiap pagi emank berangkat bersama buruh lainnya karena Sepupu emank
mempunyai buruh sangat banyak bahkan cewek-ceweknya juga banyak. Di hari
pertama kerja emank kenal dengan cewek yang bernama Hera. Kami sangat akrab,
selama 1 minggu kami selalu sama-sama layaknya orang pacaran. Pada suatu malam
pas 1 minggu kami dekat emank pun katakan perasaannya sama si Hera dan si Hera
pun suka sama emank, jadi ceritanya ini kami pun pacaran. Eh pas besoknya
malamnya kami putus so si Hera ini selingkuh. Akhirnya kami pisah, jadi
deketnya 1 minggu, status pacarannya 1 malam saja hingga terjadilah cinta 1
malam.
Pada
suatu hari paska 2 hari sesudah putus emank dekat lagi dengan cewek bernama
Naya kebetulan teman sekampung Hera. Hera yang selingkuh dengan orang dikampung
itu terlihat bahagia akhinya emank balas dendam. Mulanya pede kate aja dengan
Naya sampai akhirnya emank pacaran 4 hari sesudah putus dengan Hera. Emank
sangat bahagia bersama dengan Naya. Setiap pagi mereka berangkat bersama-sama
pergi motong padi. Sudah cukup 2 minggu emank di Soppeng itu berarti hari libur
sudah habis sehingga emank harus berpisah dengan pacarnya. Emank harus
melanjutkan sekolah di Kec. Tonra. Suatu kebanggan bagi emank karena pulang
dengan membawa hasil kerjanya kurang lebih Rp.300.000. sesampai di Tonra emank
lansung bayar utangnnya. Di Tonra emank masih selalu komunikasi lewat Handphone
Teman emank sampai emank tak dapat berhubungan dengannya lagi karena Naya juga
Cuma menggunakan HP sepupu emank.
Semester
genap (2) Tahun pelajaran 2005-2006 di mulai kembali dengan suasana baru. Emank
bangkit lagi untuk melanjutkan studinya meski hanya tinggal sendiri di empang.
Setiap pagi emank melakukan dengan sendirinya tanpa orang tua dan tanpa
keluarga terdekat. Setiap hari emank hanya sendiri sehingga emank memutuskan
meninggalkan rumah di empang dan pindah ke rumah Puang Nyoma karena kebetulan
anaknya adalah sahabat emank. Disanalah emank berangkat kesekolah. Puang Nyoma
sudah di anggap seperti orang tua emank juga karena beliau sangat baik sama
emank, tapi kehidupan emank cukup hancur juga karena seperti orang terbuang
dari keluarga. Terkadang emank tidak masuk sekolah dan terkadang emank sakit
juga sehingga sekolah emank terbengkalai.
Hubungan
emank dengan temannya di sekolah semakin tidak harmonis karena teman-teman
emank entah mereka kasihan sama emank atau mereka memang membenci emank. Untung
banyak adik-adik pramuka pengobat sedih emank dan memiliki Pembina yang sangat
dekat dengan emank. Emank selalu mengikuti kegiatan Pramuka seperti persami.
Pernah suatu hari emank ikut persami dan melakukan Pedekate dengan Junior emank
yang namanya Narti. Emank sangat dekat dengan dia sampai emank katakan
perasaannya sama dia, tapi emank ngga di terima. Meski seperti itu emank tetap
mendekati dia walaupun dia menghiraukan emank.
Waktu
demi waktu terus berlalu, tapi kondisi emank masih seperti itu tidak ada
keseriusan dalam dirinya jikalah emank berada di kampong di sekolah pun seperti
itu karena teman sekelas emank tak ada lagi yang peduli, lain hal kalau di
Pramuka. Bahkan emank tak pernah peduli lagi dengan pelajaran, emank Cuma
peduli dengan kegiatan saja seperti Pramuka, PMR, dan Olahraga. Suatu ketika
ujian akhir semester tiba emank sangat sulit mengikutinya sampai akhirnya
peringkat sangat turun derasti. Hasil pengumuman pada tanggal 1 juli 2006
berada pada pringkat 50 diantara 126 siswa, tapi syukur Alhamdulillah emank
tetap dinyatakan naik kelas 3. Akhirnya
cerita emank ini sudah berada di kelas 3 SMP, tapi Liburan dulu yah.
Dua minggu liburan telah berlalu, emank hanya
menikmati seperti biasa mencari biaya tambahan alias kerja paruh waktu. Setelah
libur 2 minggu emank masuk lagi sekolah, tapi hari ini berbeda sebelumnya. Seperti ini ceritanya di hari pertama di
kelas 3D(unggulan). Beberapa hari sebelumnya emank sudah sadar kalo emank
sudah tak pantas lagi berada di kelas unggulan. Di pagi hari emank menemui
beberapa guru.
Emank :
Assalamu alaikum pak.
Guru :
waalaikumussalam nak Rahman. Ada apa Nak ?
Emank :
ada beberapa hal yang mau saya bicarakan pak.
Pada saat itu emank menemuinya di depan
perpustakaan.
Guru :
APa itu Nak ?
Emank :
Gini pak saya sudah tidak bisa bersaing dengan teman-teman di kelas saya
makanya saya temui bapak.
Guru :
jadi maksudnya apa nak ?
Emank :
gini pak saya mau pindah kelas.
Guru :
Kenapa seperti itu Nak ? apa kamu juga punya masalah di kelas kamu?
Emank :
Ngga pak. Saya Cuma mau pindah aja.
Guru :
memangnya kamu mau pindah ke kelas mana nak ?
Emank :
saya mau pindah ke kelas 3A pak. Kebetulan di sana ada juga yang mau pindah ke
kelas 3D.
Guru : Siapa
namanya nak ?
Emank :
Teman saya pak. A. Arman namanya. Saya juga sudah Tanya kepda dia dan dia mau
juga bertukar kelas.
Guru :
Nanti saya bicarakan nak dengan kepala sekolah.
Beberapa
menit percakapan berlansung akhirnya emank kembali menuju kelas 3D bergabung
bersama teman-temannya. Teman-teman emank tidak tau dengan apa yang di
rencanakannya. Hari pertama proses pembelajaran emank masih tetap mengikutinya
di kelas 3D dengan wali kelas Pak Drs. Anggur(itu nama yang emank ingat). Beberapa hari kemudian ada panggilan
dari guru yang mengatakan bahwa emank bisa pindah kelas. Akhirnya permohonan emank
terkabulkan, sekarang emank menuju ke Kelas 3A dan memanggil penggantinya atas
nama Andi Arman Arifuddin yang pernah bertengkar dengan emank pada saat kelas
1A.
Emank
yang sudah duduk di kelas 3A dengan wali kelas Pak Dahlan, S.Pd kebetulan
beliau Pembina Pramuka emank yang selalu membina emank. Ada beberapa Pembina
pramuka emank seperti Pak Supriadi, Bu Kamisa, dan Bu Mari beliau adalah
orang-orang yang pernah membina emank. Di kelas 3A emank ketemu kembali
beberapa teman emank pada saat kelas 1A. syukur Alhamdulillah di kelas 3A emank
belajar dengan tenang apalagi di kelasnya mempunyai banyak teman yang perhatian
dengan emank seperti Saiful, Andi Syam, Irma, Saenal, Salama, Andi Asma, masih
banyak yang cukup spasial dan ada satu orang yang selalu emank ajak bertengkar
dan bermain atas nama Evi Damayanti. Evi yang selalu membuat emank terlihat
ceria di sekolah.
Kelas
3A adalah tempat emank berbuat banyak perubahan dengan teman-temannya, emank
tetap selalu berkreasi dan melatih anak-anak Pramuka sampai mengikuti kegiatan
PERSAMi maupun kegiatan 17san Agustus. Di kelas 3A emank juga salah satu pemain
Sepak Bola SMP yang siap melawan
anak-anak Remaja dari desa pada saat itu. Meski hubungan keluarga masih
bermasalah emank tetap semangat untuk tetap sekolah. Untung Puang Nyoma masih
mengizinkan tinggal di rumahnya sampai emank beliau berangkat ke Malasyia.
Kemudian emank pindah lagi di Rumah Hj. Sairah, beliau adalah salah satu orang
yang sangat perhatian sama emank. Di sana emank tinggal untuk sementara.
Love Histori. Emank
terus mengejar cintanya walau selalu di hiraukan sama si gadis itu. Gadis yang
di kejar-kejar emank masih tetap si Narti gadis yang duduk dikelas 2 kebetulan
dia yunior Pramuka emank. Cinta yang di kejar emank selalu tak sampai akhirnya
emank memutuskan untuk berpindah ke lain hati. Pada saat itu emank jatuh cinta
sama teman PMRnya atas nama Rifka. Dia adalah wanita berparas cantik, bertubuh
tinggi, berambut pendek dan berkulit sawo matang. Emank melakukan Pede kate
pada saat di adakan perkemahan PMR di sekolah. Disanalah emank selalu dekat
sama Rifka. Sampai suatu hari emank ungkapi perasaannya. Dialog
Emank :
Hay Rifka (menyapa rifka di pagi hari sekitar Pukul 09.00 pada saat
istrahat hari senin di samping perpustakaan)
Rifka :
hay juga.
Emank :
Kamu lagi ngapain ?(kebetulan lagi
sendiri duduk)
Rifka :
Lagi duduk aja abis belajar.
Emank : Kamu
Kok Sendiri aja ?
Rifka : iya
nie so teman-teman pada ke kantin.
Emank :
ooohh. Eh. Ada nie yang mauaku tanyakan sama kamu.
Rifka :
Apaan ?(heran)
Emank :
Kamu udah punya pacar belum ?
Rifka :
ada sih, tapi udah putus.
Emank :
jadi kamu sendiri nie ?
Rifka :
ia. Memangnya kenapa ?
Emank :
ngga ada Cuma nanya aja. (terlihat
malu-malu)
Rifka :
terus napa nanyain pacar ?
Emank :
ngga ada kok Cuma anu aja. (ngomong
terbata-bata)
Rifka :
ah masa. Anu apaan ?
Emank :
kalau boleh jujur sih, sebenarnya aku suka sama kamu.(terlihat wajah seirus)
Mendengarkan
pernyataan perasaan emank, Rifka terlihat sangat santai dan biasa-biasa aja. Suasana
agak hening beberapa menit karena emank tersipu malu. Maklum lah emank sering
di tolak makanya emank selalu hati-hati. Karena suasa membisu rifka memulai
percakapan.
Rifka :
memangnya sejak kapan kamu suka sama aku
?
Emank :
sejak kita ikutan perkemahan PMR di sekolah. (Terlihat lega)
Rifka :
Ohh. (Heran)
Emank :
kalau gitu apa dong jawaban kamu ?
Rifka :
Sebenarnya aku juga suka sama kamu. (Mata
berkaca-kaca)
Emank :
Alhadulillah, jadi sekarang kita pacaran dong so kamu kan juga suka sama aku?
Rifka :
yah mungkin seperti itu so aku juga suka banget kok sama kamu.
Emank terlihat sangat gembira akhirnya emank
di terima di juga. Rifka adalah pacar pertama emank di SMP. Bel masuk kelas
telah berbunyi.
Emank :
eh aku masuk kelas dulu yah. (Bergegas
meninggalkan Rifka)
Rifka :
oh iya aku juga udah mau masuk kelas kok. (Sambil
berdiri dari tempay duduk)
Sejak
itu emank terlihat bahagia mengikuti pembelajaran di sekolah bersama dengan
teman-temannya. Emank dan rifka berbeda
kelas, emank duduk di kelas 3A sedangkan Rifka duduk di kelas 3C. Selang
beberapa minggu berpacaran dan selalu ketemuan hubungan mereka terlihat
bahagia. Entah perasaan apa yang membuat emank mengajak Rifka lagi ketemuan di
tempat saat pertama kali di terima cintanya. Emank terlihat aneh pada saat itu
karena ada sesuatu yang membuat emank risih.
Rifka :
Ada apa nie ? (Heran di panggil mendadak)
Emank :
ada sesuatu yang mau aku tanyakan sama kamu. (Wajah Serius)
Rifka :
Sesuatu apa ? bikin penasaran saja.
Emank :
Sebenarnya …….
Rifka :
Sebenarnya Apa ?
Emank : Tapi
kamu jangan marah yah!
Rifka :
iya
Emank :
Sebenarnya aku mau putus sama kamu.
Rifka :
Appppa. (Terlihat marah dan sedih)
Emank :
iya. Aku mau kita putus. Maaf yah maaf banget aku ngga bisa lanjutin hubungan
kita.
Rifka :
tapi masalahnya apa ?
Emank : ngga
ada kok Cuma aku ngga bisa aja lanjutin hubungan kita aja.
Rifka
lansung pergi meninggalkan emank menuju kelasnya. Wajah rifka terlihat sangat
sedih. Pada saat itu masalahnya sih Cuma sepeleh aja. Ada sesuatu pada diri
rifka yang emank ngga suka(ngga boleh di
sebutin yah). Seiring berjalannya waktu emank selalu minta maaf dengan
rifka sampai akhirnya mereka berteman kembali. Dan emank ngga pernah lagi jatuh
cinta di sekolah. Hubungan dengan teman kelasnya pada saat di kelas 2D mulai
membaik bahkan kata teman-temannya mereka menyesal kalau emank pindah karena
mereka tidak suka dengan kelakuan Andi Arman.
School Histori. Setelah
melewati beberapa mata pelajaran dari guru-guru akhinya tiba masa ujian
semester 1 di kelas 3 tahun ajaran 2006/2007. Emank mengikuti dengan antusias
dan penuh keseriusan. Ujian mata pelajaran di ikuti satu demi satu sampai
kelar. Patut eman syukuri karena pada saat pengumuman hasil ujian semester
tanggal 30 desember 1989 2006 di tetapkan sebagai peringkat 16 di antara 124
siswa. Itulah bentuk keseriusan emank kepada pendidikan. Selesai pengumuman
liburan telah tiba kembali. Meski leburan
ceritanya tetapnya.hahah
Live Histori.Liburan
kali ini emank gunakan untuk pergi cari uang lagi. Kebetulan di Sinjai musim
cengkeh,jadi Emank mutusin pergi ke Sinjai. Sebelum pergi emank minta izin
dengan Hj. Sairah. Di Sinjailah emank menghabisakan waktu libur selama dua
minggu untuk memetik cengkeh. Emank hampir ingin pindah sekolah karena tidak
ada tempat tinggalnya lagi apalagi ngga enak lagi tinggal sama Hj. Sairah.
Setelah selesai liburan emank kembali ke Tonra, tapi emank ngga tau mau tinggal
dimana lagi sampai akhirnya emank di panggil sama Andi Syam teman sekelas emank
untuk tinggal di rumahnya. Di sanalah emank tinggal sambil membantu Andi Syam
dan Bapaknya menjual air ke tetangganya.
Semester
2 adalah semester akhir yang emank akan capai di kelas 3A. emank sangat
antusias mengikuti semua pelajaran selama berada di kelas 3A, apalagi dengan
wali kelas yang cukup perhatian sama emank Pak Dahlan S.pd. Semester 2 merangkum mata pelajaran sebanyak 9 di
tambah 3 Muatan Lokal, itulah yang mesti emank selesaikan di semester 2 ini.
Setiap pagi emank berangkat kesekolah bersama dengan Andi Syam. Mereka
mengikuti pelajaran bersama-sama bahkan belajar di rumah secara bersama-sama. Berkat
perubahan yang ada pada diri emank akhirnya semua teman-temannya yang di kelas
3D sudah baik sama emank. Mereka sudah bersahabat kembali. Terkadang emank
bercanda dan menceritakan kondisi keluarga emank sampai mereka semua paham akan
kondisi emank.
Pada
saat emank di semester 2 kelas 3 SMP Negeri 1 Tonra mengalami pergantian kepala
karena bapak Drs. Firdaus sudah pensiun. Beliau di gantikan dengan Bpk Drs.
Abdul Aziz. M. Metode pembelajaran yang di bawakan oleh kepala sekolah yang
baru lebih disiplin lagi sehingga semua siswa harus menyesuaikan. Di akhir
semester ini ada Program LES atau belajar tambahan setiap Sore untuk persiapan
Ujian Nasional. Setiap habis mengikuti pembelajaran di pagi hari emank
terkadang ngga pulang ke rumah andi syam karena akan mengikuti lagi LES. Di
semester 2 banyak sekali yang buku-buku yang musti di persiapkan baik itu di
beli maupun di fotocopy.
Beberapa
bulan tinggal di rumah Andi Syam, emank merasa tidak enak karena tidak ada
waktu untuk membantu keluarga Andi Syam untuk bekerja karena tuntutan sekolah.
Suatu saat emank di panggil dengan Sepupu emank yang berada di Ompoe desa
Gareccing daerah lumayan jauh dari sekolah. Emank akhirnya minta izin dengan
keluarga Andi Syam untuk pindah ke rumah sepupunya. Emank sangat berterima
kasih dengan keluarga Andi Syam yang mau menampun emank untuk sementara. Selama
beberapa bulan kedepan emank akan tinggal di rumah sepupunya untuk
menyelesaikan sekolahnya. Jarak dari rumah ke sekolah sangatlah jauh sehingga
emank setiap pagi musti naik pete-pete ke sekolah, untung sepupu emank selalu
kasih uang pete-pete. Terkadang kalau berangkat pagi pulangnya sore karena
emank mesti lanjut LES karena kalau pulang lagi membutuhkan biaya banyak lagi. Selama
emank tinggal disana emank hanya membantu membajak sawah dan beberapa pekerjaan
lainnya.
Setelah
mengikuti pembelajaran dengan baik akhirnya UAS pun tiba, emankpun mengikuti
dengan serius karena ini adalah salah satu penetuan kelulusan sebelum UN.
Selesai UAS emank mempersiapkan diri untuk UN. Pada saat itu emank tetap pergi
ke rumah Andi Syam belajar bersama untuk mempersiapkan diri mengikuti UN.
Berkat kerja sama yang baik dan keseriusan mengikuti UN akhinya kelar sampai
tuntas, jadi sekarang tinggal menunggu pengumuman. Sambil menunggu pengumuman
emank berusaha mencari uang untuk melunasi pembayaran LKS kebetulan pada saat
itu sudah tidak ada lagi proses pembelajaran.
Memanfaatkan
waktu luang, emank berangkat ke Sinjai. Sesampai di Sinjai emank bersama
keluarga ke Pinrang dengan tujuan mencari uang(Massangki=Memotong Padi). Di Pinrang emank bekerja selama 21 hari
Alhamdulillah menghasilkan uang kurang lebih Rp210.000, dengan uang sebanyak
itu emank pulang ke Tonra untuk membayar semua bengkalai emank. Sebelum
pengumuman sekolah merencanakan acara perpisahan. Beberapa hari kemudian acara
perpisahaan dan pengumuman pun tiba. Syukur Alhamdulillah karena emank di
nyatakan Lulus UN pada tanggal 30-6-2007 dan UAS berada di peringkat 4 di
antara 31 siswa. Dengan wajah gembira emank saling berjabat tangan memberikan
ucapan selamat kepada teman-temannya. Saya haru itu tiba karena para keluarga
atau orang tua murid berpelukan dengan anaknya, tapi rasa sedih menyelimuti
tubuh emank karena orang tua emank ngga datang pada saat itu. Sungguh sangat
sedih yang dirasakan emank untung ada teman-teman emank selalu memberikan
semangat, mereka pun ikut arak-arakan di jalan sambil coret-coret baju sampai
mereka berpisah di air Terjun Baruttun Bacu kec. Tonra.
Sampai disinilah kisah emank masa
SMP, tapi kisah ini masih berlanjut ke Masa SMK. Episode ini cukup sampai
disini, tapi jangan berhenti mengikuti sampai episode berikutnya.